Meski paling muda dalam rekan satu tim di Brain and Spine Center RSU Bunda, dr Harris Istianggoro, SpBS, FINSS merupakan salah dokter yang paling mudah dan cepat beradaptasi. “Pengalaman dr Harris dalam melakukan tindakan minimally invasive sudah tidak perlu diragukan lagi,” ujar Dr dr Wawan Mulyawan SpBS(K) Subspes.N-TB, FINSS, FINPS.

Hampir di 50% tindakan yang dilakukan oleh tim dr Harris selalu mengikuti. Alumni Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini, aktif dalam kegiatan perhimpunan kedokteran, termasuk Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia.

Dr Hariss juga mengambil program pendidikan lanjutan di bindang neurologi intervensi yang ia dalami hingga saat ini. Termasuk diantaranya tindakan blokade rasa nyeri dengan radiofrekuensi baik pada kasus saraf terjepit, nyeri di persendian tulang.